[email protected] +62 823-2438-9815

Musdes Anak Desa Pepedan Sebagai Sarana Partisipasi Anak di Desa

  • Ade Nur Diyan M. H
  • LINGKUNGAN, SENI DAN KEBUDAYAAN, KEGIATAN, KESEHATAN, PEMBANGUNAN

Mewadahi partisipasi anak dalam pembangunan di desa, pemerintah desa Pepedan menyelenggarakan musyawarah desa (Musdes) anak yang dilaksanakan pada Minggu, 15 September 2024. Bertempat di perpustakaan desa Pustaka Kita kegiatan musdes anak tahun 2024 dimulai pukul 09.00 dengan dihadiri oleh sekitar 30 anak dari perwakilan wilayah RT. Musdes anak merupakan kegiatan penyerapan aspirasi khusus anak dan kelompok disabilitas untuk usulan kegiatan tahun 2025. Pemerintah desa memfasilitasi musdes tersendiri agar hak anak dan kelompok disabilitas yang ada di desa Pepedan dapat disampaikan dengan nyaman dan tanpa adanya tekanan dari pihak manapun. 

Kegiatan dbuka dengan terlebih dahulu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan Jinggle Fandan yang diikuti dengan semangat oleh para peserta. Selanjutnya disampaikan arahan oleh sekretaris desa  sekaligus pembina Fandan Ade Nurdiyan mewakili kepala desa Pepedan yang menyampaikan terkait tujuan dari musdes anak dan tahapan perencanaan di desa, "terima kasih untuk kehadirannya, maksud dari kegiatan musdes anak adalah anak dan kelompok disabilitas diberikan ruang khusus untuk menyampaikan aspirasi dan keinginannya untuk tahun 2025. Perlu anak-anak ketahui semua bahwa kegiatan di desa memiliki aturan dan tahapan yang harus dilalui, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pertanggungjawaban,  nah musdes hari ini merupakan tahapan merencanakan kegiatan tahun depan yang nantinya menjadi pedoman bagi tim penyusun RKPDesa tahun 2025" sebutnya dalam pembukaan kegiatan

Dimoderatori oleh ketua Fandan Dina F. kegiatan musdes anak dimulai dengan penyampaian usulan secara lisan oleh para peserta. Antusias peserta dalam memberikan usulan cukup tinggi, ada lebih dati 7 anak yang menyampaikan usulan secara langsung. Bahkan salah satu peserta yang msih duduk di bangku sekolah dasar juga tidak ketinggalan menyampaikan usulan yang ingin tahun depan ada kegiatan pelatihan tari tradisional kembali. Usulan yang disampaikan secara lisan sangat bervariatif, mulai dari kegiatan pengadaan seragam pengurus Fandan, peningkatan kapasitas pengurus Fandan, pelatihan tari, pelatihan komputer, bimbel teman sebaya, pembangunan gedung perpustakaan mandiri dan beberapa kegiatan ketrampilan lainnya 

Selain penya.paian usulan secara lisan, muades anak kali ini juga menyediakan penya.paian usulan melalui tulisan yang bisa ditulis do kertas yang disediakan dan selanjutnya ditempel pada dinding untuk dibacakan kepada peserta lainnya. Penyampaian usulan melalui tulisan dipilih menjadi opsi tambahan dalam mekanisme penyampaian usulan agar anak-anak yang belum berani menyampaikan usulan secara langsung tetap bisa terfasilitasi untuk mengungkapkan keinginannya sehingga keinginan dan harapan setiap anak di desa Perpaduan dapat tersampaikan dan menjadi prioritas kegiatan untuk tahun mendatang. Opsi kedua ini cenderung lebih menarik karena anak bebas untuk menuliskan keinginannya tanpa harus malu atau takut. Usulan yang diperoleh dari tulisan cukup menarik dan lebih jujur sesuai dengan usia anak-anak, misalnya ingin ada kegiatan wisata ke tempat bersejarah, wisata ke Bali, pembangunan taman desa, pekatihan membuat makanan pendamping asi, pelatihan silat, pelatihan sepak bola serta kegiatan menarik lainnya.

Dina menyampaikan bahwa usulan yang sudah ditampung selanjutnya harus dibuat skala prioritas untuk selanjutnya disampaikan kepada kepala desa dan tim penyusun RKPDesa dalam musyawarah desa penetapan RKPDesa tahun 2025, "wah ternyata banyak sekali usulan teman-teman semua, apresiasi untuk kita semua. Selanjutnya usulan ini akan kami urutkan berdasarkan skala prioritas yah, jadi kegiatan yang paling diinginkan dan paling dibutuhkan di desa nanti kita masukan sebagai usulan nomer 1 dan seterusnya. Mungkin semua usulan hati ini tidka bisa direalisasikan tahun depan karena desa juga punya skala prioritas program yang harus dilaksnakan, jadi usulan yang belum bisa dilaksnakan tahun 2025 bisa menjadi usulan kegiatan tahun kedepannya yah teman-teman" tandas Dina dalam penutupan musdes anak. Edukasi tentang tahapan dan mekanisme pembangunan di desa tentunya harus diberikan kepada generasi penerus agar generasi yang akan melanjutkan tongkat kepemimpinan di desa sejak dini sudah memilki pengetahuan terkait kebijakan pembangunan di desa